Produsen Plastik Bumimulia Pasang PLTS Atap Berkapasitas 2 Juta kWH

Produsen Plastik Bumimulia Pasang PLTS Atap Berkapasitas 2 Juta kWH

Produsen plastik PT Bumimulia Indah Lestari memasang PLTS Bumbung di dua pabrik yang berlokasi di Gresik dan Merak dengan total kapasitas 2 juta kwh/tahun.

Benny Chandra, General Manager HR & GA Bumimulia mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Xurya untuk pemasangan pembangkit listrik tenaga surya tersebut. Kedua PLTS Bumbung tersebut telah beroperasi sejak awal 2023. Ia mengatakan perseroan berkomitmen untuk menjalankan bisnisnya secara lebih berkelanjutan.

“Pemasangan atap PLTS ini merupakan realisasi dari misi tersebut, dimana perusahaan mulai beralih menggunakan energi bersih yang tidak hanya berdampak pada efisiensi bisnis, tetapi juga berkontribusi terhadap perlindungan bumi,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (25). /5).

Eka Himawan, Managing Director Xurya, mengatakan perseroan akan memberikan jasa operasi dan pemeliharaan untuk menjaga kualitas atap PLTS. PLTS di kedua pabrik tersebut memiliki total kapasitas lebih dari 2 juta kWh/tahun yang dapat mengurangi emisi karbon hingga 1,8 juta kilogram setiap tahunnya.

Eka mengklaim hingga saat ini Xurya memiliki lebih dari 100 proyek PLTA rooftop yang tersebar di Sumatera, Jawa, Bali, dan Makassar. Proyek PLTS Atap Xurya diperkirakan mampu menghasilkan lebih dari 120 juta kWh energi bersih dan menciptakan lebih dari 2.900 pekerjaan ramah lingkungan.

Merujuk data Kementerian ESDM, hingga tahun 2022 pangsa konsumsi energi baru terbarukan (EBT) dalam bauran energi nasional hanya mencapai 12,8%. Pencapaian tersebut masih jauh dari target bauran EBT sebesar 23% pada tahun 2025.

Sedangkan pada triwulan I 2023, kapasitas EBT terpasang meningkat sebesar 48,3 megawatt (MW). Dirjen Energi Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) yang baru, Dadan Kusdiana mengatakan peningkatan kapasitas pembangkit EBT periode Januari hingga Maret 2023 mampu menyuplai listrik ke 94.971 rumah dengan daya 900 volt ampere (VA) per rumah.

“Dengan rekor konsumsi bulanan rata-rata 165 kilowatt jam (kWh),” kata Dadan April lalu.

Dadan menjelaskan, peningkatan kapasitas pembangkit EBT berasal dari pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) berkapasitas 12,8 MW dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) peak berkapasitas 17,8 megawatt (MWp). Selain itu, terdapat produksi listrik bersih dari pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) sebesar 4,4 MW, pembangkit listrik tenaga biogas (PLTBg) sebesar 1,8 MW dan PLTS atap sebesar 11,5 MWp.

Dadan juga mengatakan masih ada beberapa kendala dalam mencapai penambahan kapasitas pembangkit EBT sepanjang kuartal I 2023. Sebagian besar pembangkit EBT dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN masih dalam tahap perencanaan hingga saat ini. kendala pendanaan, teknis dan keuangan. geologi.

Selain itu, menurut dia, ada kendala berupa tidak diterbitkannya izin-izin besar seperti izin pengusahaan sumber daya air (PSDA) dan izin penggunaan kawasan hutan panjang atau IPPKH. Ada juga beberapa tantangan untuk mengelola kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang (KKPR) yang juga berkontribusi pada pencapaian peningkatan kapasitas listrik EBT pada kuartal pertama tahun ini yang cenderung konservatif.

.